Anita

Data Verbal

Raden Gatotkaca adalah putera Raden Wrekudara yang kedua. Ibunya seorang putri raksasa bernama Dewi Arimbi di Pringgandani. Waktu dilahirkan Gatotkaca berupa raksasa, karena sangat saktinya tidak ada senjata yang dapat memotong tali pusatnya. Kemudian tali pusat itu dapat juga dipotong dengan senjata Karna yang bernama Kunta, tetapi sarung senjata itu masuk ke dalam perut Gatotkaca, dan menambah lagi kesaktiannya. Dengan kehendak dewa-dewa, bayi Gatotkaca itu dimasak seperti bubur dan diisi dengan segala kesaktian; karena. itu Raden Gatotkaca berurat kawat, bertulang besi, berdarah gala-gala, dapat terbang di awan dan duduk di atas awan yang melintang. Kecepatan Gatotkaca pada waktu terbang di awan bagai kilat dan liar bagai halilintar. Kesaktiannya dalam perang, dapat mencabut leher. musuhnya dengan digunakan pada saat yang penting. Gatotkaca diangkat jadi raja di Pringgadani dan ia disebut kesatria di Pringgadani, karena pemerintahan negara dikuasai oleh keturunan dari pihak perempuan. Dalam perang Baratayudha Gatotkaca tewas oleh senjata Kunta yang ditujukan kepada Gatotkaca. Ketika Gatotkaca bersembunyi dalam awan. Gatotkaca jatuh dari angkasa dan mengenai kereta kendaraan Karna hingga hancur lebur. Gatotkaca beristerikan saudara misan, bernama Dewi Pregiwa, puteri Raden Arjuna.

Diceritakan, Raden Gatotkaca waktu akan berjalan ia berterumpah Padakacarma, yang membuatnya dapat terbang tanpa sayap. Bersongkok Basunanda, walaupun pada waktu panas terik takkan kena panas, bila hujan tak kena air hujan. Diceritakan Raden Gatotkaca menyingsingkan kain bertaliwanda, ialah kain itu dibelitkan pada badan bagian belakang Raden Gatotkaca segera menepuk bahu dan menolakkan kakinya kebumi, terasa bumi itu mengeram di bawah kakinya. Mengawanlah ia keangkasa. Wayang itu diujudkan sebagai terbang, ialah dijalan kain, dari kanan ke kiri, dibagian kelir atas beberapa kali lalu dicacakkan, ibarat berhenti di atas awan, dan dalang bercerita pula, Tersebutlah Raden Gatotkaca telah mengawan, setiba di angkasa terasa sebagai menginjak daratan, menyelam di awan biru, mengisah awan di hadapannya dan tertutuplah oleh awan di belakangnya, samar samar tertampak ia di pandangan orang.

Sinar pakaian Gatotkaca yang kena sinar matahari sebagai kilat memburunya. Maka berhentilah kesatria Pringgadani di awan melintang, menghadap pada awan yang lain dengan melihat ke kanan dan ke kiri. Setelah hening pemandangan Gatotkaca, turunlah ia dari angkasa menuju ke bumi, Adipati Karna waktu perang Baratayudha berperang tanding melawan Gatotkaca. Karna melepaskan senjata kunta Wijayadanu, kenalah Gatotkaca dengan senjata itu pada pusatnya. Setelah Gatotkaca kena panah itu jatuhlah Gatotkaca dari angkasa,, menjatuhi kereta kendaraan Karna, hingga hancur lebur kereta itu. Tersebut dalam cerita, Raden Gatotkaca seorang kesatria yang tak pernah bersolek, hanya berpakaian bersahaja, jauh dari pada wanita. Tetapi setelah Gatotkaca melihat puteri Raden Arjuna, Dewi Pregiwa, waktu diiring oleh Raden Angkawijaya, Raden Gatotkaca jatuh hati lantaran melihat puteri itu berhias serba bersahaja. Berubah tingkah Raden. Gatotkaca ini diketahui oleh ibunya dengan sukacita dan menuruti segala permintaan Raden Gatotkaca. Kemudian puteri ini diperisteri Raden Gatotkaca.


Data Visual




Analisa Karakter

Karakter Asli Gatotkaca

              Gatotkaca merupakan seorang kesatria yang sangat kuat sehingga diberikan julukan otot kawat tulang besi. Gatotkaca juga memiliki sifat sombong dan arogan karena ia merasa memiliki kekuatan yang tiada tandingannya. Ia sangat suka bertarung. Yang menjadi ciri khas gatotkaca adalah bintang yang berada didadanya. Bintang terdiri dari 8 yang menunjukkan arah mata angin. Gatotkaca juga memiliki kelemahan yaitu terdapat pada pusarnya. Ia juga dapat terbang mengelilingi langit dengan menggunakan kain sarung yang selalu dikenakannya dipinggang.
             
Body Structure
Mata yang besar
Tubuh berotot
Badan yang kekar
Tinggi
Hidung mancung
Berkumis
Mengenakan pakaian kerajaan

Personality
            Berani, Bertanggung jawab, Sakti, Tangguh, Kuat, Gesit, dan tangkas.

Flaws
            Sombong dan pada pusarnya

Streotype         : Seorang raksasa sangat kejam, bertubuh sangat besar, semena-mena, dan
                         rakus.
Archetype       : gatotkaca memiliki kekuatan yang sangat sakti, dia sangat displin menjaga
 amanah, membela setiap kebenaran, tidak bisa mengutarakan setiap
  perasaannya, emosinya yang gampang meledak, pemberani, rela berkorban.

Karakter Tokoh Baru
            Konsep yang saya angkat dalam pembuatan tokoh gatotkaca ini adalah sosok seorang pahlawan pada zaman modern. Hal ini dibuktikan dengan pemakaian alat-alat yang sudah modern seperti roket dan sabuk pengikat pada baju yang dikenakan.
            Latar belakang ceritanya adalah gatotkaca yang tanpa sengaja masuk kedalam mesin waktu dan akhirnya terdampar kezaman modern sehingga penampilannya langsung berubah menyesuaikan dengan zaman yang didatanginya. Namun sang tokoh tidak kehilangan ciri khasnya. Tokoh gatotkaca ini melawan musuh dengan menggunakan alat-alat yang canggih dan terbang menggunakan roket.
            Tokoh digambarkan seperti tokoh-tokoh pahlawan pada densus 88 atau pada tokoh pahlawan di film SWAT. Namun agar tokoh tetap terlihat berasal dari Indonesia maka saya memberikan senjata berupa keris.

Body Structure          
Badan gempal
Tubuh tidak tinggi
Mata dan alis naik keatas
Berkumis
Pipi tembem

Personality
            Tegas, serius, baik hati,, suka menolong, disiplin, gentleman, berani, pintar.
Flaws
            Suka berpikir negatif, suka murung dan merenung


Nama : Gatotkaca
Umur : 45 tahun
Berat badan : 75 kg
Tinggi badan : 165 cm


Materi Konsep




Sketsa Siluet




Gesture




Ekspresi Wajah




Sketsa Acessoris


Berwarna




3D

Kepala (subdivision & kerangka)

Badan (kerangka)
 Badan (subdivision)