Raden Gatotkaca adalah putera dari Raden Werkudara yang kedua, dengan Ibunya yang merupakan seorang Puteri Raksasa bernama Dewi Arimbi di Pringgandani. Dalam bahasa Sansekerta, nama Gatotkaca secara harfiah bermakna "memiliki kepala seperti kendi". Nama ini terdiri dari dua kata, yaitu ghaṭ(tt)am yang berarti "buli-buli" atau "kendi", dan utkacha yang berarti "kepala". Nama ini diberikan kepadanya karena sewaktu lahir kepalanya konon mirip dengan buli-buli atau kendi.
Waktu dilahirkan Gatotkaca berupa Raksasa, karena sangat saktinya tidak ada senjata yang dapat memotong tali pusatnya. Kemudian tali pusat itu dapat juga dipotong dengan senjata Karna yang bernama Kunta, tetapi sarung senjata itu masuk kedalam perut Gatotkaca dan menambah lagi kesaktiannya. Dengan kehendak Dewa - Dewa, bayi Gatotkaca itu, dimasak seperti bubur dan diisi dengan segala kesaktian; karena itu Raden Gatotkaca berurat kawat, bertulang besi, berdarah gala - gala, dapat terbang di awan dan duduk di atas awan yang melintang.
Gatotkaca adalah seorang kesatria. Ia memiliki kesaktian yang luar biasa. Tak ada senjata yang mampu melukainya, kecuali satu, tombak Konta Wijayadanu. Senjata yang memang disiapkan menembus kulit tubuhnya. Dibuat pula oleh bangsa dewa.
Raja kahyangan menghadiahkan seperangkat pakaian pusaka, yaitu Caping Basunanda, Kotang Antrakusuma, dan Terompah Padakacarma untuk dipakai Tetuka (nama bayi Gatotkaca), yang sejak saat itu diganti namanya menjadi Gatotkaca. Dengan mengenakan pakaian pusaka tersebut, Gatotkaca mampu terbang secepat kilat menuju Kerajaan Trabelasuket dan membunuh Kalapracona.
Gatotkaca adalah seorang pahlawan. Dia menjadi benteng bagi semua keluarga dan sesepuhnya. Dia membela setiap jengkal wilayah negaranya. Dia sangat disiplin menjaga amanah. Loyal terhadap segala apa yang dijunjungnya. Membela setiap kebenaran. Menghancurkan setiap angkara murka.
Tapi, Gatotkaca selalu hidup dalam kesendirian! Dia selalu memendam dan menekan setiap kecewa di dasar hatinya. Tak ada orang di sekitarnya yang diajaknya berbagi. Dia terlalu angkuh untuk bisa mengutarakan setiap perasaannya. Dia selalu menelan beban rasa bersalah dalam dirinya. Dia selalu merasa hidup sendiri di tengah kehangatan keluarganya: meaningless, lonely, stillness, and darkness…
Kecepatan Gatotkaca pada waktu terbang di awan bagai kilat dan liar bagai halilintar. Kesaktiannya dalam perang, dapat mencabut leher. Musuhnya dengan digunakan pada saat yang penting. Gatotkaca diangkat jadi raja di Pringgadani dan ia disebut kesatria di Pringgadani, karena pemerintahan negara dikuasai oleh keturunan dari pihak perempuan.
Dalam perang Baratayudha, Gatotkaca tewas oleh senjata Kunta yang ditujukan kepada Gatotkaca. Ketika Gatotkaca bersembunyi dalam awan. Gatotkaca jatuh dari angkasa dan mengenai kereta kendaraan Karna hingga hancur lebur. Akibatnya, pecahan kereta tersebut melesat ke segala arah dan menewaskan para prajurit Korawa yang berada di sekitarnya. Tidak terhitung banyaknya berapa jumlah mereka yang mati. Gatotkaca beristerikan saudara misan, bernama Dewi Pregiwa, puteri Raden Arjuna. Ia jatuh cinta melihat dewi pregiwa, waktu diiring oleh Raden Angkawijaya, Raden Gatotkaca jatuh hati lantaran melihat puteri itu berhias serba bersahaja. Perubahan tingkah Raden Gatotkaca ini diketahui oleh ibunya (Dewi Arimbi) dengan sukacita dan menuruti segala permintaan Raden Gatotkaca. Kemudian puteri ini diperisteri Raden Gatotkaca.
sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Gatotkaca2. DATA VISUAL :
sumber : http://s3images.coroflot.com
: http://fc07.deviantart.net
3. ANALISA KARAKTER :
Karakter asli Gatotkaca adalah seorang kesatria yang sangat kuat sehingga diberikan julukan otot kawat tulang besi. Gatotkaca juga memiliki sifat sombong dan arogan karena ia merasa memiliki kekuatan yang tiada tandingannya. Ia sangat suka bertarung. Yang menjadi ciri khas gatotkaca adalah bintang yang berada didadanya. Bintang terdiri dari 8 yang menunjukkan arah mata angin. Gatotkaca juga memiliki kelemahan yaitu terdapat pada pusarnya. Ia juga dapat terbang mengelilingi langit dengan menggunakan kain sarung yang selalu dikenakannya dipinggang.
- Archetype :
Kuat, perkasa, gagah berani, sangar, tidak mudah mati.
- Stereotype :
Sayang terhadap keluarga (orang - orang terdekat dan terpercaya), rela berkorban, setia, memiliki
kelemahan di bagian pusarnya, memiliki rasa bersalah karena secara tak sengaja membunuh
pamannya.
- Flaw :
Pada bagian pusar.
Karakter baru yang saya buat ini menceritakan tentang kisah Gatotkaca yang sudah berumur 40 tahun dimana ia sangat menjunjung tinggi nilai "Go Green". Setelah terbang lama di atas awan, Gatotkaca menyadari bahwa keadaan di bawah sana semakin berbahaya. Banyak polusi udara yang sangat membahayakan kesehatan manusia. Oleh karena itu, Gatotkaca ingin setiap kali orang yang melihat dirinya dengan pakaian yang dikenakannya turut serta melakukan "Go Green". Upaya pelestarian "Go Green" ini disimbolkan dengan daun besar seperti sayap yang dilekatkan pada punggungnya serta daun - daun kecil yang terikat erat pada lengan tangan maupun kakinya. Diharapkan melalui hal kecil yang dilakukan oleh Gatotkaca dapat membawa perubahan besar dalam kehidupan manusia.