Fernando

Kelahiran gatotkaca pada awalnya adalah salahsatu konspirasi dari dewata untuk menghadapi kaum raksasa yang ingin
menggulingkan tahta kahyangan. Konon, kesaktian kaum raksasa hanya dapat dikalahkan oleh makhluk yang memiliki kesaktian dan kecerdikan dalam saat bersamaan. Dan ini hanya dapat dimiliki oleh manusia yang terlahir dari perkawinan ksatria dengan kaum
raksasa. Karena itulah dewata menyusun skenario agar Bima menikahi Arimbi yang nantinya akan menjadi orangtua Gatotkaca. Dewata pun tidak akan bisa menghadapi kesaktian Gatotkaca. Karena itulah mereka memberikan kesaktian yang maha dahsyat kepada gatotkaca beserta dengan alat penghancurnya agar para dewata tetap dapat mengontrol perilaku gatotkaca.

Satu-satunya senjata yang dapat membunuh Gatotkaca adalah tombak Kunta yang karena kesalahan dewata jatuh ke tangan Prabu Karna, salah satu kerabat kurawa. Pada saatnya nanti gatotkaca akan mati dengan tombak ini di medan perang bharatayudha.

Karena sejak kecil gatotkaca telah dididik keras dan mendapatkan tugas yang sangat berat untuk menjaga kedamaian negeri amarta dann sekitarnya, hal ini menyebabkan dia tidak memiliki masa kecil yang lazim seperti anak-anak pandawa lainnya. Setelah beberapa minggu dilahirkan, gatotkaca sudah harus mencabut leher seorang raksasa. Dengan wujud pemuda perkasa meskipun umurnya belum genap satu tahun.

Lebih mudah bagi gatotkaca untuk mencabut leher raksasa daripada mengungkapkan isi hatinya. Tidak seperti tokoh wayang lain,
gatotkaca hanya memiliki satu pasangan yaitu pregiwa. Terlalu keras menjalani kehidupannya membuat hati gatotkaca sekeras batu.

Mungkin orang melihat gatotkaca sebagai sosok yang angkuh namun hal ini tidaklah sepenuhnya benar. Dia sangat perhatian kepada orang-orang yang dicintainya. Ibunya, pamannya kala bendana bahkan sepupunya sendiri Abimanyu. Angkuhnya perilaku
Gatotkaca mungkin muncul karena dia merasa harus selalu kuat untuk menjalankan tugasnya untuk mengamankan kerajaan selama ditinggal oleh Pandawa untuk menjalani masa pembuangan.

Gatotkaca adalah sosok pribadi yang menjalankan tata krama tanpa terlihat seperti merendahkan diri sendiri. Dia sadar betul posisinya dan dia tahu bagaimana cara memperlakukan orang lain. Tidak seperti tokoh wayang lainnya, gatotkaca tidak pernah berbicara dengan bahasa halus. Baik itu berbicara dengan Kresna, orangtuanya, bahkan kepada dewata. Angkuh tetapi tidak sombong, selalu menilai orang lain dari perbuatan mereka.

Gatotkaca memiliki rasa setia kawan yang sangat besar. Pernah suatu ketika dia harus menutupi kebohongan abimanyu yang hendak menikahi wanita lain. Meskipun tahu bahwa abimanyu telah berbuat salah, namun gatotkaca tetap berusaha membelanya.

Dalam perang bharatayudha, gatotkaca tidak diperbolehkan turun ke medan perang secara langsung. Dia hanya berjaga-jaga dari udara untuk memastikan tidak ada penyusup masuk mengganggu perang suci tersebut. Gatotkaca hanya boleh turun apabila dipanggil oleh Kresna. Hingga pada saatnya tiba, Kresna memerintahkan gatotkaca menyerang pasukan Kurawa. Sebenarnya posisi pandawa masih dapat bertahan namun turunnya gatotkaca bukan untuk melemahkan pasukan musuh tetapi hanya sebagai pancingan agar Karna melepaskan tombak Kunta. Hanya dengan tombak inilah arjuna dapat dikalahkan oleh karna. Sebenarnya gatotkaca tahu bahwa ajalnya sudah dekat namun dia tetap menjalankan perintah dari Kresna demi menyelamatkan pamannya, Arjuna. Lahir karena konspirasi, mati pun juga karena konspirasi.

                                                                           Data verbal

Analisa Karakter Gatot Kaca

Analisa karakter asli
 
Biodata:
Archetype Gatot Kaca : disiplin menjaga amanah. Setia kawan. Membela setiap kebenaran. Menghancurkan setiap angkara murka.
Stereotype : Karena sejak kecil di latih dengan keras maka saat dewasa dia memiliki sikap yang keras hatinya ,memendam dan menekan setiap kecewa di dasar hatinya. Kesepian. Karena memiliki hati yang keras gatotkaca susah untuk bisa mengutarakan setiap perasaan. Memiliki beban rasa bersalah dalam dirinya. merasa hidup sendiri di tengah kehangatan keluarganya: meaningless, lonely, stillness, and darkness
Analisa Karakter Baru yang akan di buat
Archetype : Tidak bisa melihat orang menderita ,membela kebenaran, berani, memiliki tekad dan kepercayaan tinggi, loyal. Pandai berkelahi

stereotype : Canggung saat dekat perempuan cantik . Karena tampangnya yang sangar , dia selalu ditantang berkelahi preman-preman . 

Nama :  Gatot Kaca
umur: 23 tahun
berat : 70 kg
tinggi : 175 cm
klan : Pandawa
Kegiatan : Berkelana , mencari makna hidup

Thumbnail



                                                       Tampak 3/4 dan tampak depan
                                                                   Pose action

                 
                                                        Expresi Wajah
                                                                        Siluet

                                                                                  Colour













1 komentar:

  1. Fernando, data visual dan analisa karakter kamu terlalu besar size-nya sehingga bidangnya crossing sampe ke kolom halaman di sebelah kanannya. Tolong bisa diedit lagi size gambar pada saat mau kamu upload ke blog. Thanks...:)

    (Jacky)

    BalasHapus