1. DATA VERBAL
Gatotkaca adalah seorang patriot dengan kelahiran yang luar biasa. Kesaktian bangsa dewa mempercepat proses dewasanya. Dia adalah putra kedua Raden Bima, kerabat kedua Pandawa. Lahir dari ibu keturunan bangsa raksasa bernama Dewi Arimbi: seorang ibu yang hidup selamanya dalam kemelut rasa bersalah karena tidak pernah bisa menimang dan menemani masa kecil sang Gatotkaca.
Gatotkaca adalah seorang kesatria. Ia memiliki kesaktian yang luar biasa. Tak ada senjata yang mampu melukainya, kecuali satu, tombak Konta Wijayadanu. Senjata yang memang disiapkan menembus kulit tubuhnya. Dibuat pula oleh bangsa dewa.
Gatotkaca adalah seorang pahlawan. Dia menjadi benteng bagi semua keluarga dan sesepuhnya. Dia membela setiap jengkal wilayah negaranya. Dia sangat disiplin menjaga amanah. Loyal terhadap segala apa yang dijunjungnya. Membela setiap kebenaran. Menghancurkan setiap angkara murka.
Gatotkaca adalah seorang kesatria. Ia memiliki kesaktian yang luar biasa. Tak ada senjata yang mampu melukainya, kecuali satu, tombak Konta Wijayadanu. Senjata yang memang disiapkan menembus kulit tubuhnya. Dibuat pula oleh bangsa dewa.
Gatotkaca adalah seorang pahlawan. Dia menjadi benteng bagi semua keluarga dan sesepuhnya. Dia membela setiap jengkal wilayah negaranya. Dia sangat disiplin menjaga amanah. Loyal terhadap segala apa yang dijunjungnya. Membela setiap kebenaran. Menghancurkan setiap angkara murka.
Kisah kelahiran Gatotkaca dikisahkan secara tersendiri dalam pewayangan Jawa. Namanya sewaktu masih bayi adalah Jabang Tetuka. Sampai usia satu tahun tali pusarnya belum bisa dipotong walau menggunakan senjata apa pun. Arjuna (adik Bimasena) pergi bertapa untuk mendapatkan petunjuk dewa demi menolong nasib keponakannya itu. Namun pada saat yang sama Karna, panglima Kerajaan Hastina juga sedang bertapa mencari senjata pusaka.
Karena wajah keduanya mirip, Batara Narada selaku utusan kahyangan memberikan senjata Kontawijaya kepada Karna, bukan kepada Arjuna. Setelah menyadari kesalahannya, Narada pun menemui Arjuna yang sebenarnya. Arjuna lalu mengejar Karna untuk merebut senjata Konta.
Pertarungan pun terjadi. Karna berhasil meloloskan diri membawa senjata Konta, sedangkan Arjuna hanya berhasil merebut sarung pembungkus pusaka tersebut. Namun sarung pusaka Konta terbuat dari Kayu Mastaba yang ternyata bisa digunakan untuk memotong tali pusar Tetuka.
Akan tetapi keajaiban terjadi. Kayu Mastaba musnah dan bersatu dalam perut Tetuka. Kresna yang ikut serta menyaksikannya berpendapat bahwa pengaruh kayu Mastaba akan menambah kekuatan bayi Tetuka. Namun ia juga meramalkan bahwa kelak Tetuka akan tewas di tangan pemilik senjata Konta.
Kecepatan Gatotkaca pada waktu terbang di awan bagai kilat dan liar bagai halilintar. Kesaktiannya dalam perang, dapat mencabut leher. musuhnya dengan digunakan pada saat yang penting. Gatotkaca diangkat jadi raja di Pringgadani dan ia disebut kesatria di Pringgadani, karena pemerintahan negara dikuasai oleh keturunan dari pihak perempuan.
Gatotkaca sangat hebat tapi sayang dia harus mati di usia muda. Kematian Gatotkaca sudah diatur oleh Prabu Kresna. Prabu Kresna menginginkan kemenangan sempurna bagi pihak Pandawa dalam perang Bharatayudha. Beliau takut dengan panah andalan Karna yang bernama Kunta. Kunta adalah senjata pemberian Batara Indra. Panah tersebut merupakan senjata yang maha ampuh, tidak ada senjata yang lebih hebat dari Kunta. Tapi sayang Panah Kunta hanya bisa digunakan sekali.
Rencana Karna untuk menggunakan Panah Kunta untuk menghadapi Arjuna. Tetapi melihat Gatotkaca begitu perkasa menghancurkan pasukan Kurawa. Pihak Kurawa putus asa dan meminta Karna untuk membunuh Gatotkaca tetapi Gatotkaca tidak bisa dihadapi karena Gatotkaca bisa tebang dan bersembunyi di balik awan dan kebal dengan semua senjata pusaka yang ada. Akhirnya Karna tidak memiliki pilihan lain selain menggunakan Panah Kunta. Karena beliau sadar kalau Gatotkaca tidak dibinasakan maka seluruh Pasukan Kurawa lah yang akan binasa. Dan matilah Gatokaca. Jatuh dari atas langit meremuk bumi. Sebelum menyentuh bumi, Gatotkaca membesarkan tubuhnya sebesar gunung dan membunuh ribuan pasukan Kurawa.
Rencana Karna untuk menggunakan Panah Kunta untuk menghadapi Arjuna. Tetapi melihat Gatotkaca begitu perkasa menghancurkan pasukan Kurawa. Pihak Kurawa putus asa dan meminta Karna untuk membunuh Gatotkaca tetapi Gatotkaca tidak bisa dihadapi karena Gatotkaca bisa tebang dan bersembunyi di balik awan dan kebal dengan semua senjata pusaka yang ada. Akhirnya Karna tidak memiliki pilihan lain selain menggunakan Panah Kunta. Karena beliau sadar kalau Gatotkaca tidak dibinasakan maka seluruh Pasukan Kurawa lah yang akan binasa. Dan matilah Gatokaca. Jatuh dari atas langit meremuk bumi. Sebelum menyentuh bumi, Gatotkaca membesarkan tubuhnya sebesar gunung dan membunuh ribuan pasukan Kurawa.
2. DATA VISUAL GATOT KACA
2. DATA VISUAL AKSESORIS GATOT KACA PREMAN
3. ANALISA KARAKTER
Karakter Asli : Stereotype : Kuat, baik, pahlawan, tanpa celah, bertanggung jawab.Archetype : Berkharisma, agak sombong, serius, percaya diriKelemahan : Pusar
Karakter Gatot Kaca Preman :Stereotype : Preman, kasar, jahat, tukang onar, tidak bertanggung jawab, malas, tidak disiplin, merokokArchetype : Baik hati, suka menolong, Garang tapi baik, suka rakyat, tidak pikir panjang, cinta damaiKelemahan : Pusar, sombong, terlalu percaya diri, tidak berpikiran panjang, pemarah, bodoh.
Biodata Gatot Kaca Preman Nama : Gatot KacaTinggi : 170ancmBerat : 78 kgHobi : Bersantai, merokok, bergaul dengan wargaYang disukai : RakyatnyaYang tidak disukai : Perang dan Kerajaan KurawaSifat : Baik, suka menolong, benci perang, susah mengekspresikan perasaan, pemarah, agak bodoh, sombong, tekad kuat, dan percaya diri.Penampilan : Baju tanpa lengan, rompi - celana jeans, gelang, sepau lets, kalung khas, kacamata.Ciri khas : Aksesoris yang ada di punggungnya agar bisa terbang, merokok, dan rambutnya.
ANALISA KARAKTER GATOT KACA PREMANGatot kaca telah sering masuk ke medan perang dan ia mulai merasa tidak suka untuk mengikuti perang antara Pndawa dan Kurawa. Akhirnya pelan-pelan ia mulai menjauhkan diri dari kehidupan politik perseteruan kedua kerajaan dan mulai mengubah caranya berpenampilan. Ia melepas atribut pakaian kerajaannya namun ada beberapa yang ia pertahankan karena bagaimanapun ia memiliki darah Pandawa dan ia tak ingin menghianati kerajaannya meski ia membenci perseteruan mereka. Ia mulai sering keluar istana dan pergi ke desa-desa rakyat untuk membantu masyarakat yang kesusahan. Ia pun mulai merokok. Awalnya warga tidak menyukai gatot kaca karena ia dianggap tidak setia pada kerajaan dan penampilannya yang seperti preman malah menambah prasangka rakyat. Tapi Gatot Kaca tak sekalipun tersinggung dan terus membantu rakyat. Karena ia susah mengekpresikan perasaannya, maka ia juga tidak repot-repot untuk menjelaskan niat baiknnya pada rakyat. Namun perlahan-lahan rakyat mulai dapat menerimanya karena gatot kaca terus membantu tanpa pamrih. Rakyat akhirnya sangat meyukainya dan Gatot Kaca pun pelan-pelan mulai dapat terbuka pada Rakyat. Ia lebih merasa damai berada di antara rakyat daripada berada di kerajaan. Dan karena rakyat tidak sering mendapat masalah, Gatot kaca akhirnya sering ditemukan sedang bersantai di desa-desa. Ia akan membantu apabila ada bahaya.
4. MATERI KONSEP
AKSESORIS